Salam Santri JTV Ramaikan Perinagatan HSN An-Nur II

salam santri jtv, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Salam Santri JTV Ramaikan Peringatan HSN An-Nur II

Aroma mi begitu menggoda pagi itu. Sedang para santri telah berkumpul sejak pagi di lapangan Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo. Mereka akan mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada Selasa, 22 Oktober 2019. Sebelumnya, mereka akan menerima sepiring sarapan Indomie.

Pada peringatan Hari Santri kali ini, JTV bersama Indomie turut meramaikannya dengan acara Salam Santri. Hawa panas matahari tak menyurutkan antusias para santri untuk terus mengikuti serangkaian acara. “Panas-panasan saat upacara salah satu bentuk pengorbanan santri,” ujar Afan yang saat itu mengikuti upacara.

Upacara usai dengan penampilan drum band “Konyol”, yang menggunakan kaleng bekas sebagai alat musik. Barulah setelah itu dilanjut acara inti Salam Santri. Berbagai perlombaan digelar untuk menghibur para santri yang berbahagia memperingati hari kebanggaannya: HSN.

Para santri yang belum mendapatkan sarapan di pagi harinya, pada pembukaan ini dipersilahkan mengambil kotak berisi mi yang tersebar di tujuh stan. Belasan pria berbaju merah Indomie di stan dengan sigap membagikan kotak mi tersebut plus segelas air mineral. Sementara santri yang sudah sarapan berkumpul di depan panggung menyaksikan sambutan.

“Berbicara tentang makan, sebenarnya bukan tujuan utama. Hidup bukan untuk makan,” tutur Dr. Kiai Fathul Bari, S.S., M.Ag. di awal sambutan dengan bersemangat. Pengasuh An-Nur II itu melanjutakan, tapi jika makan diniati untuk kuat menjalani ibadah, maka hal tersebut bisa mendatangkan pahala.

Tepuk tangan riuh saat penyerahan penghargaan dari JTV kepada Kiai Fathul Bari. Terlebih saat tiga anggota ekstra kurikuler Sepak Bola SMA An-Nur diundang untuk ber-juggling bola bersama pemain Arema FC, Agil Munawar. “Bagus permainan juggling mereka,” puji Agil kepada tiga pemain itu.

Bek kanan Arema FC itu mengaku kaget dengan penampilan santri ber-juggling. Karena ia mengenal santri selama ini kegiatannya hanya belajar ilmu agama. Tapi, setelah pertunjukan itu pikirannya berubah. Ternyata santri juga bisa bermain sepak bola.

Agil bersyukur karena disambut dengan hangat oleh pengasuh dan para santri. Ini dibuktikan dengan banyaknya santri yang mengajaknya berfoto. Ia senang bisa bersilaturahmi dengan santri An-Nur II, yang menurutnya, luar biasa bagus sambutannya.

*Pesan Pemain Arema FC*

Menurut pria 25 tahun ini, sepak bola memiliki hikmah yang patut dicontoh para santri. Semisal, perjuangan keras dalam latihan. Ini dapat ditiru dalam pembelajaran di pesantren untuk lebih semangat. “Juga dalam sepak bola terdapat sportifitas dan bisa punya banyak teman,” imbuh Agil.

Agil berharap, santri yang selama ini mendalami ilmu agama dapat membanggakan bangsa dan negara. Karena sebelumnya melihat santri yang tak hanya bisa ngaji, ia menambahkan, “Membanggakan dalam bidang apapun.”

“Santri harus terus semangat dalam mengembangkan bakatnya,” pesan pemain Arema asal Bandung itu. Pesan tersebut tercermin pada perlombaan di acara Salam Santri itu. “Ayo, ayo, ayo,” pekik para santri mendukung timnya di cabang lomba tarik tambang.

(Mumianam/Mediatech An-Nur II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK