Ribuan santri baru mulai berdatangan ke Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo (Pesantren Wisata) di hari pertama ini. Hari Sabtu, 2 Juli 2022 untuk santri baru kelas 1 SMP putra, 1 SMA putri, dan santri tahfiz putra-putri. Dilanjutkan esok harinya pada hari Minggu (3/6/2022) untuk santri kelas 1 SMA putra dan SMP putri. PSB (Penerimaan Santri Baru) tahun ini menyediakan panitia pemandu sebanyak kurang lebih sembilan puluhan santri.
Santri dan walisantri yang datang diarahkan menuju kantor pondok pesantren guna menyelesaikan administrasi, mengambil seragam pondok serta nomor kamar dan lemari. Kemudian, panitia memandu menuju Raudlah Al-Maghfurlah KH. M. Badruddin Anwar untuk membaca tahlil bersama.
*Pesan 41 Al-Fatihah untuk Santri Baru*
Pendopo Al-Badari menjadi tujuan selanjutnya untuk pemasrahan santri kepada pengasuh, Dr. KH. Fathul Bari, S.S., M.Ag. Beliau mengucapkan selamat datang kepada para walisantri dan santri baru, “Selamat datang di Pondok Pesantren An-Nur II.”
Dalam sambutannya, beliau mengatakan, “Mondok tidak hanya mencari ilmu, tapi juga membantu orang tua.” Membantu dengan terus mendoakan orangtua supaya rejekinya lancar dan berkah. Lagi pula merelakan anak masuk pondok adalah hal yang berat.
Jika suatu saat ingat kepada anak, maka sebagai orangtua juga mendoakan anaknya supaya kerasan dan lancar di pondok. “Supaya cepat kerasan, mulai nanti malam membaca Al-Fatihah 41 kali dengan niat membuka pikiran anak agar ilmu yang didapat bisa masuk,” ucap Pengasuh.
Begitu juga untuk santri. “Jika ingat kepada orang tua, bukan berarti disuruh untuk pulang, tapi mendoakannya. Insyaallah dengan saling berdoa, rejeki di rumah lancar dan mondoknya juga lancar,” ucap beliau. Caranya dengan membaca Al-Fatihah kepada orang tua. Selain itu, santri bisa berdoa sesuai yang diajarkan Kiai Fathul agar cepat kerasan, “Kerasan gak kerasan, kudu kerasan.” Terakhir beliau berdoa bersama dengan walisantri dan santri baru.
Usai memasrahkan kepada pengasuh, wali santri dan santri baru menuju kamar yang tertera pada kartu dan dipandu oleh panitia yang bertugas. Sesampainya di kamar, walisantri memasrahkan anaknya ke ustaz yang ada di sana. Kemudian menata barang-barang ke lemari yang telah ditentukan.
Kesan Mereka
Dari proses penerimaan santri baru ini, ada banyak kesan yang didapat oleh santri maupun wali santri. Baik dari pelayanan panitia atupun suasana pondok. “(Pondok ini) bagus dan menarik,” ungkap Ikvan Satya Ramadan, santri baru dari Kalimantan Timur.
Selain itu, santri yang mondok ke An-Nur II juga memiliki berbagai alasan. Ada yang ingin mondok sendiri, ada juga yang diajak teman. “(Saya ke sini karena) diajak teman,” ucap Afrizal, santri baru dari Bali. Terlebih lagi, ada yang ingin mondok ke pondok ini sejak dulu. “Mau sendiri. Sudah dari lama, kok, ingin mondok di sini,” tambah Ikvan.
Tak hanya itu, respons baik dari wali santri juga didapat oleh panitia pemandu. “Penilaiane nang pondok apik (Penilaian ke pondok bagus). Ada yang bilang puas menikmati pelayanan yang diterima,” ungkap Saif, salah satu panitia pemandu. Diungkapkan juga oleh Aziz, “Banyak reaksi wali santri yang bagus-bagus.”
Selesainya pemasrahkan santri, para wali santri hanya bisa berharap semoga anaknya bisa menjadi anak yang saleh, memiliki akhlak yang baik, dan betah di pondok. “Sing penting akhlak e apik, iso ngaji. Nggeh wonten sekolah e ten meriki (Yang penting akhlaknya bagus, bisa ngaji. Juga ada sekolahnya di sini),” ujar Bapak Fadli, wali santri asal Surabaya. “Semoga betah. Biar bisa mengembangkan agama Islam,” ungkap Bapak Prayitno, seorang walisantri dari Sengkaling, Dau.
(Riki Mahendra Nur C/Mediatech An-Nur II)
Leave a Reply