Pesan Kepemudaan dari Jeddah

Pesan Kepemudaan dari Jeddah

Kedatangannya di Pondok Pesantren Wisata An-Nur II “Al-Murtadlo” langsung disambut oleh para santri. Dan dengan hati gembira, beliau membuka acara pada sore hari itu. “Saya sangat senang berada di sini.” kata yang pertama kali beliau ucapkan setelah melantunkan salam.

Dan dengan gaya bicara khas Timur Tengah, para santri program bahasa Arab itu memperhatikan nasihat berharga darinya. Bersama Syech Abdullah bin Ahmad, Syech Abdullah bin Muhammad menyampaikan betapa pentingnya peran pemuda dalam membawa citra agama Islam.

Karena, pemuda adalah penegak agama. Banyak kita ketahui bahwasanya banyak pemimpin kaum muslim di masa Nabi Muhammad SAW adalah seorang pemuda, Sayyidina Ali contohnya. Begitu pula sahabat-sahabat nabi lainnya. Tentunya, pemuda atau “syabab” yang beliau maksud adalah pemuda yang menguasai keilmuan agama. Salah satunya adalah dengan belajar ilmu Al-Quran.

Karena belajar ilmu Al-Qur’an merupakan sebuah kenikmatan tersendiri.” Ujar salah satu dari kedua syech Abdullah dari Jeddah tersebut. Bahkan, beliau juga menuturkan bahwasanya dengan belajar ilmu Al-Qur’an, kenikmatan itu tidak hanya dirasakan di dunia, melainkan juga di akhirat. Dan kenikmatan itu tidak hanya diperoleh seorang santri yang belajar ilmu A-Qur’an tersebut, melainkan juga kedua orang tuanya.

Selain itu, beliau juga banyak menyinggung tentang menurunnya kualitas umat Islam di zaman yang semakin modern ini. Sekarang ini, banyak orang yang meninggalkan Sholat. Banyak kita melihat di masjid-masjid sepi akan orang beribadah. Mereka telah tersesat kembali dalam kegelapan. Padahal, diustusnya Nabi Muhammad SAW ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang-benderang.

Maka dari itu, kewajiban bagi seorang muslim adalah mengajak muslim yang lainnya untuk senantiasa bertakwa kepada Allah. Karena sejatinya, umat ini bukanlah umat yang hanya beribadah kepada Allah, melainkan juga berdakwah atau mengajak kepada muslim lainnya. “Bukankah nabi telah mengajarkan kepada umatnya untuk amar ma’ruf nahi munkar.” ujar beliau. Dan sangat disayangkan kalau umat dari nabi yang dirahmati ini, tidak bisa memberikan rahmat kepada sesamanya.

Lalu siapa yang dapat berdakwah dan mengajak umat muslim kembali kepada ketakwaan itu? tentunya pemuda yang belajar ilmu Qur’an itulah yang dapat melaksanakannya. Tidak hanya ilmu Al-Qur’an, beliau juga menyampaikan pentingnya mengusai bahasa Arab. Pada acara yang digelar di Asrama Billah Puncak itu, beliau berkata bahwasanya bahasa Arab adalah bahasa yang dicintai Nabi Muhammad SAW. Bagaimana tidak, nabi adalah orang Arab.

Tetapi, kecintaan nabi kepada bahasa Arab karena tiga sebab, karena beliau adalah orang Arab, Al-Qur’an diturunkan berbahasa Arab dan bahasa Arab adalah bahasanya penduduk surga. Maka sebab itu, beruntunglah para santri An-Nur II, khususnya santri program bahasa Arab, yang telah mempelajari ilmu Al-Quran dengan mempelajari bahasa Al-Quran. “Semoga allah memberikan rahmat kepada kalian semua yang ada di sini.” tutup beliau yang langsung dibalas dengan kata “amin” secara serentak oleh para santri.  

Annur2.net

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK