Pemantapan Keilmuan Santri

ujian praktek, Pemantapan Keilmuan Santri, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo
Ujian praktek mengkafani mayit.

Ujian Praktek

 

Seusai para santri tingkat 3 SMA menjalani Ujian Nasional, 9-12 April 2018, kini giliran pihak Madrasah Diniyah An-Nur II yang menguji para santri tersebut melalui Ujian Akhir Madrasah. Ujian Akhir Madrasah Diniyah dilaksanakan mulai Jum’at (13/04) dan akan berakhir Ahad (22/04).

 

Ujian kali ini berbeda dengan ujian diniyah pada umumnya. Pada ujian kali, ini materi yang diujikan semakin banyak. Bidang Ilmu Nahwu diujikan  2 kali, Fiqih 4 kali, dan Tauhid 2 kali. Selain itu, materi kepesantrenan yang meliputi tata tertib, dan kepungurusan juga menjadi tantangan tersendiri bagi para santri.

 

Pada ujian ini, waktu pelaksanaan pun juga berbeda. Dalam ujian biasanya, ujian langsung diselesaikan dalam 5 hari. Sehubungan dengan padatnya jadwal kegiatan kelas 3, ujian pun dilaksanakan menyesuaikan  dengan serangkaian jadwal ujian sekolah dan dibagi dalam 3 sesi.

 

Ujian sesi pertama dilaksanakan pada Jum’at (12/04) sampai Ahad (14/04). Sesi ke dua Jum’at (20/04) hingga Ahad (22/04). Sedangkan sesi ke tiga yang merupakan ujian praktek dilaksanakan di sela-sela ujian sesi 1 dan 2, dikarenakan pada tanggal tersebut sekolah juga menggelar Ujian An-Nur.

 

Ujian sesi 3 tersebut merupakan kebijakan baru Madrasah Diniyah tahun ini. “Ini merupakan langkah tepat Madrasah Diniyah. Pihak pesantren telah banyak melakukan pembangunan-pembangunan. Maka kini giliran kami yang harus melakukan pembangunan pula, namun di bidang kami, bidang Pendidikan”, ujar Ust. Usman Ishaq, Panitia Ujian Akhir Madrasah.

 

Lanjutnya, ujian praktek ini merupakan salah satu program dari Madrasah Diniyah. Sebagai ujian praktek awal, materi yang diujikan pun hanya pada bab perawatan jenazah yang mengacu pada kitab Fathul Qarib. Namun, pihak Madrasah Diniyah tidak ingin mempersulit santri. Materi yang diujikan, hanya meliputi praktek yang biasa dilakukan di masyarakat saja, juga mengingat waktu yang tersedia sangat terbatas.

 

Ujian Praktek ini, menurut Ust Usman sangatlah penting. “Hal ini sangat penting, karena dapat menjadi bekal santri untuk terjun di masyarakat. Dengan adanya ujian ini, mereka dapat mengetahui, apa yang mereka pahami saat ini sudah benar atau tidak, maka di sini kami menilai hal tersebut”, imbuhnya.

 

Terangnya lagi, setelah mereka mengetahui kebenaranya. Diharapakan, mereka dapat mengaplikasikannya dan mengamalkan pada masyarakat. Setidaknya mereka dapat membenarkan hal hal yang sudah dianggap benar oleh masyarakat.

 

Pewarta : Robby Bagus

Editor     : Izzul Haq

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK