MTsN 05 Nganjuk

An Nur II Berbeda dengan Pesantren Lain

Awan mendung menyelimuti langit An-Nur II, pukul menunjukkan 09.30 WIB sebuah bus berwarna hijau melintas dibawah kemegaahan gerbang PP An-nur II Al-murtadlo. Disambut oleh beberapa siswa SMA yang bertugas, rombongan dari MTs Negeri 05 Nganjuk ini di arahkan ke lapanngan parkir pondok putri untuk melihat penampilan dari pasukan BASPARA (basis santri paskibra) SMA An-Nur sebagai pembukaan acara kunjungan ini.

 

Kemudian, para siswa kelas 3 SMP yang berjumlah 40 anak itu di arahkan memasuki aula untuk mengikuti serangkaian acara. Hujan pun mengguyur PP An-nur II Al-murtadlo saat semua siswa dan para pembimbing mengikuti acara mengenal An-Nur II lebih dekat.  

*Mengharap barokah*

 

Bermula saat salah satu pengurus harian PP An-nur II mengusulkan kepada pihak MTsN 05 Nganjuk agar agenda kunjungan tahunan ini dilakasanakan di PPAn-nur II Al-murtadlo, pihak MTsN 05 pun menyetujuinya dan menjadwalkan keberangkatan pada hari Ahad (25/03) itu tepat satu minggu sebelum mereka melaksanakan serangkaian ujian di sekolahnya.

 

“saya juga setuju jika kunjungan tahun ini digelar di PP An-nur II Al-murtadlo sebab pondok ini terkesan unik, baik karena pendidikan yang ada di dalam pesantren ini, ada formalnya juga”, ujar Abdur Rosyid, selaku ketua rombongan.   Kami, imbuh pria asal Nganjuk ini, berkeinginan dengan adanya kunjungaan ini agar para siswa daapat megenal lebih dekat pondok pesantren dan sistem pendidikannya.

 

Dan juga agar para siswa MTsN Nganjuk ini mendapat manfaat dan berkah serta meminta do’a restu kepada pengasuh agar ujian yang akan dialaksanakan berjalan lancar, khususnya pada pelaksanaan UNBK nanti.

*Barokah dari birrul walidaain*

Dalam sambutannya, Dr. KH. Fathul Bari S. S, M. Ag, selaku pengasuh PP An-Nur II Al-Murtadlo banyak membahas tentang barokah saat berbakti kepada orang tua.

 

“(Seperti) pembuatan nama pesantren ini yang merupakan bentuk berbakti kepada orang tua, karena nama ‘An-Nur’ merupakan singkatan dari nama pendiri pesantren ini yaitu KH. Anwar Nur”, ungkap beliau mengenang.   Birrul walidain ini sangat penting karena berapa banyak pun perestasi yang diraih jika orang tua tidak suka, maka perestasinya tersebut tidak akan menjadi apa-apa.

 

Di pondok ini pun ada kurikulum wajib yang dinamakan kurikulum birrul walidain, dimana kurikulum ini mengharuskan para ssantrinya untuk senantiasa berbakti kepada orang tua. Selain itu, ada juga do’a birrul walidain yang dibaca oleh seluruh santri setiap harinya.   Sementara itu, Pondok Pesantren An-nur II ini, ditambahkan kata ‘Al-murtadlo’ yang ditujukan agar pondok ini diridloi oleh Allah.

 

Dan untuk mencapai ridlo Allah tersebut salah satunya dengan cara berbakti kepada orang tua.   “oleh karena itu, kami berharap agar para santri dan para siswa MTsN 05 Nganjuk dapat berbakti kepada orang tua”, tutur penulis buku serial One Day One Hadith ini.

Pewarta               : Miqdad

Editor                   : Izzul Haq

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK