Jemaah Ziarah Rasul ke-18 Bagian Kedua

Langit masih gelap, bahkan azan subuh belum berkumandang. Akan tetapi, mobil-mobil sudah terparkir di depan asrama Kamar A. Orang-orang bertebaran di sekitar area metro, area sekitar Masjid Pondok Pesantren An-Nur II “Al-Murtadlo” (Pesantren Wisata).

Mereka ini adalah rombongan Ziarah Rasul ke-18 An-Nur II beserta keluarga atau teman yang akan mengantarnya. Rombongan Ziarah Rasul ke-18 bagian kedua, hari Jumat (3/3/2023)

Jika ada bagian kedua pasti ada bagian pertama. Ziarah Rasul ke-18 sebelumnya sudah ada di Pondok Putri An-Nur II pada tanggal 25 Februari 2023. Sekarang, di bulan Maret tanggal 3 merupakan lanjutan dari hari itu.

Kloter kedua dari Ziarah Rasul ke-18 ini berjumlahkan 24 jemaah. Hal ini sesuai dengan pengakuan dari Ustaz Bika, “Jumlahnya 24 jemaat.” Mereka datang ke An-Nur II sebelum subuh untuk mendapat doa-doa dari santri.

Bagi yang mengikuti rombongan An-Nur II akan mendapatkan doa-doa dari santri. Sebab pemberangkatan mereka bukan hanya keluarganya saja yang ikut mengantar, tapi santri-santri AN-Nur II juga hadir.

Santri-santri mulai dari jenjang kelas satu SMP sampai kelas tiga SMA berkumpul di depan Masjid An-Nur II untuk mendoakan mereka. Tepatnya, setelah melaksanakan salat jemaah subuh, mereka mulai berkumpul sambio membaca burdah.

Sedangkan untuk para jemaah, mereka menuju ke Raudah (makam pengasuh pertama, Al-Maghfurlah KH. Muhammad Badruddin) untuk membacakan tahlil. Pemimpin tahlil adalah Dr. KH. Fathul Bari, S.S., M.Ag. pengasuh kedua dan merupakan anak pengasuh pertama.

Kemudian mereka menuju bangunan samping Raudah, Pendopo. Di dalamnya, mereka duduk dan memakan hidangan di meja. Mereka berkumpul di sini juga untuk pengabsenan. Jika sekiranya sudah siap, mereka harus menuju ke masjid dan menghadap ke para santri.

Selama perjalanan menuju ke masjid, para jemaah menyempatkan diri mereka untuk berbincang dengan keluarganya sebelum berangkat. Selain berbincang mereka juga berfoto bersama untuk membuat kenangan demi hari ini.

Prosesi mengantar jemaah yang penuh haru

Prosesi Mengantar Para Jemaah

Ketika para jemaah sudah berada di depan para santri, MC muncul dan mengambil mikrofon untuk memandu jalannya acara. Ia membacakan runtutan acara kali ini dan lalu membaca surah Al-Fatihah sebagai pembuka kegiatan hari ini.

Kegiatan kedua adalah sambutan. Kiai Fathul kebagian mandat untuk hal ini. beliau menyampaikan bahwa haji dan umrah sama wajibnya, tidak hanya haji saja. Sebab sama-sama wajib pilih yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan. Daftar haji sekarang, antrinya bisa sampai 70 tahun.

Beliau juga menitipkan salam untuk Baginda Rasul kepada para jemaah ketika di makam Nabi. Selain itu, beliau meminta untuk mendoakan para santri-santri An-Nur II saat sudah berada di sana.

Kegiatan terakhir adalah doa. Kiai Syamsul adalah yang kebagian untuk memimpin doa kali ini. Azan berkumandang berlanjut dengan ikamah. Baru terdengarlah bacaan talbiah, sebagai iringan keberangkatan jemaah.

Bapak Agus, salah satu pengantar jemaah. Ia hanya berekspresi biasa ketika jemaah berangkat. Namun beliau menitip doa agar bisa umrah di bulan depan. Beberapa jemaah terlihat terharu di detik-detik keberangkatan mereka. Dari dalam bus, para jemaah melambaikan tangannya dan mereka menuju bandara Juanda.

(Ahmad Firman Ghani Maulana/Mediatech)

Home
PSB
Search
Galeri
Kontak