Haul Akbar ke-2: Menafsiri Kiai Bad Tidak Pernah Selesai

haul kiai bad, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo


Selasa Malam, (05/02) merupakan puncak agenda 40 hari Tahli berjamaah serta Khatmil Quran secara intensif selama satu tahun menjelang Haul Akbar ke-2 Almaghfurlah Romo KH. Badruddin Anwar, pengasuh Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo.

Sifat sejati manusia nampak seusai dirinya tiada. Kiai Bad, alim yang menjadi sorotan masyarakat tentu layak menerima berbagai sanjungan. Siapapun yang pernah hidup bersanding dengan beliau, pasti memiliki kesan tersendiri akan sosoknya. Kiai Anas Fauzi, alumni tahun 83, menyebut “Kiai Bad ialah sosok yang mengajari saya cara dadi uwong (jadi orang)”. Tukas belaiu yang saat itu mewakili sambutan dari IKSAN (Ikatan Santri Alumni An-Nur II).

Dr. KH. Fathul Bari, pengasuh Ponpes Wisata An-Nur II Malang,  juga memiliki tafsir berbeda akan sosok abahnya, Kiai Bad. Dikatakan bahwa “Kiai merupakan pribadi yang perhantiannya merata.” Menyeluruh kepada siapapun. Santri, alumni, masyarakat dan utamanya kepada wali santri. Pernah suatu saat, kisahnya, kiai risau akan penghasilan kantin yang melonjak tinggi. Bukannya senang, kiai malah khawatir kalau santri-santri lebih sering jajan dan tentu bersinggung dengan finansial orang tua. Oleh karenanya, kerap kali beliau menegur pengurus agar mengajari santri bersikap irit. Bahkan kiai pernah mengusulkan satu hari kantin buka dan besoknya ditutup sebagai solusi untuk menangkal keborosan para santri.

Di pertengahan acara, Kiai Zainuddin juga menuturkan terkait pribadi Almarhum kiai. Dalam 36 bait Qasidahnya, kiai Zain menyebut “Kiai merupakan sosok yang penuh kelembutan, tawadlu, penyanyang dan hormat kepada tamu”.

Sementara itu, Kiai adalah piantun yang layak mendapat surga Allah. Tutur Agus Sabut, Khadimul Majlis Dzikrul Ghofilin dan Semaan Quran Jantiko Mantab, Senin malam (04,02) saat hadir di Roudoh (Makam) Almaghfurlah Kiai Badruddin.

Oleh karenanya, sosok seperti Kiai Bad memiliki berbagai tafsiran di mata banyak orang. Karena gajah yang mati masih menyisakan gading. Kiai Bad pergi meninggalkan ribuan santri, alumni, masyarakat dan berbagai teladan yang masih terasa sampai detik ini.

(Mediatech An-Nur II)

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK