Sembari menunggu mulainya acara, SCA (Suryo Cahyo Al-Murtadlo) menyanyikan beberapa musik dengan iringan instrumen angklungnya yang khas. Selepas itu MC datang dan membacakan runtutan acara, yang tentunya mereka awali dengan pembacaan surah Al-Fatihah.
Setelah pembacaan surah Al-Fatihah, Ag. Zainuddin Badruddin mengkaji sebuah syair karya Imam Syafii tentang pentingnya belajar apalagi pada masa muda. Beliau juga sempat bergurau karena terdapat kesalahan penulisan pada salah satu baitnya.
Kemudian penyampaian sambutan oleh pengasuh Pondok Pesantren An-Nur II “Al-Murtadlo” Dr. KH. Fathul Bari, S.S., M.Ag. Juga peresmian Lembaga Bahtsul Masail (LBM) An-Nur II dengan Kiai Nidhom sebagai ketuanya. Pada peresmian ini pula terdapat pemaparan visi dan misi dari adanya LBM. Sebagai tanda peresmian Ag. Zainuddin Badruddin menyerahkan sebuah pigura yang berisikan surat peresmian Lembaga Bahtsul Masail.
Selanjutnya terdapat ceremonial pemberangkatan cak Hakam Mabruri oleh Ag. Khoiruddin. Cak Hakam juga berkata, “Ini sudah keberangkatan saya kesekian kalinya, misi saya kali ini menyebarkan huruf-huruf Hijaiah ke seluruh dunia.” Alasannya ingin mengajari orang-orang luar huruf Hijaiah, karena pada kesempatan sebelumnya saat ia membagikan Al-Qur’an banyak yang kesulitan membacanya.
Lalu acara berlanjut dengan pembacaan doa oleh Ag. Syamsul Arifin dan Ag. Didik Nur Ahsani. Kemudian terdapat pengumuman pemenang lomba kebersihan kamar, juga ucapan selamat kepada pemenang. Setelah itu semuanya menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan ada beberapa orang yang mengibarkan bendera Indonesia dengan ukuran sangat besar di depan panggung.
Acara berlanjut dengan penampilan-penampilan santri. Puisi menjadi pembuka pada penampilan ini, awalnya semua santri terkejut karena ada seorang anak yang jatuh. Semua mengira anak itu terpeleset sesuatu, ternyata itu ialah bagian dari penampilan puisi. Puisi di sini membahas tentang modernisasi dan tradisi sesuai dengan tema Harlah ke-44 yakni, “Membumikan Modernisasi Melangitkan Tradisi”.
Setelah itu semua orang menyanyikan mars An-Nur juga terdapat pembuatan koreografi yang bertuliskan “Harlah 44 An-Nur” yang terdiri dari beberapa anak yang membawa kertas biru yang mereka angkat, juga api yang terletak di atas bambu berbentuk angka 44. Pada saat ini pula beberapa panitia juga pengasuh Pondok Pesantren An-Nur II “Al-murtadlo”menerbangkan lampion sebagai tanda peresmian harlah yang ke-44.
Lalu anak dari kelas 3 SMP Al-Badr membacakan Nadhom Al-Fiyah dengan nada dari beberapa musik yang seru, mereka juga mengiringinya dengan tarian-tarian yang tidak kalah seru. Selepas itu terdapat penampilan teater yang berkesan memberikan sebuah komedi juga motivasi bagi para santri. Dalam teater juga terselipkan penampilan dari pencak silat Perisai Diri, Pagar Nusa, dan Marching Band.
Di penghujung acara terdapat penampilan dari pencak silat Pagar Nusa yang mengenakan Reog dan Bujang Ganong. Kemudian seluruh santri menyanyikan lagu ‘nemen’, pada saat menyanyi semuanya terlihat riang gembira. Juga saat menyanyi terdapat hamburan pita yang terpotong persegi dalam jumlah banyak yang keluar melalui pipa di dekat panggung.
(Farkhan Wildana S./Mediatech)
Leave a Reply