DOA-DOA MUSTAJABAH

MUSTAJABAH, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

DOA-DOA MUSTAJABAH.

Oleh : Ahmad Zainuddin Bad.
Hadist ke 22, dari Kitab Mukhtar Hadist Syarif susunan al Habib Umar bin Hafidz. Pengajian Jumat Pagi Bakda subuh 3 – Februari – 2017.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

اَلدُّعَاءُ بَيْنَ الَاذَانِ وَالْاِقَامَةِ مُسْتَجَابٌ فَادْعُوْا.
رواه ابو يعلى
Doa diantara adzan dan iqomah Mustajabah maka senantiasalah berdoa. ( HR. Abu Ya’la )
Makna Hadist.

Hadist ini menerangkan tentang waktu waktu mustajabnya dalam berdoa’, akan tetapi juga didalam berdoa  disyaratkan hadirnya hati, khusyu’, dan merasa hina dihadapan Allah, mendahulukan taubat sebelum berdoa, dalam keadaan suci tidak berhadast.
Para sahabat bertanya, apa yang semestinya kita minta wahai Rasulullah ?

Mintalah kepada Allah Al-afiyah  di dunia dan akherat.
Faedah Hadist.

  1. Menerangkan bahwasanya diantara adzan dan iqomah ada waktu-waktu mustajabah.
  2. Menganjurkan kita untuk

Memantau waktu-waktu mustajabnya doa.
Didalam keterangan lain al Mausuah al Fiqhiyah Saat-saat yang diduga kuat waktu ijabah
١ – الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَْذَانِ وَالإِْقَامَةِ وَبَعْدَهَا

٢ – الدُّعَاءُ حَال السُّجُودِ

٣ – الدُّعَاءُ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَفْرُوضَةِ

٤ – حَال الصَّوْمِ وَحَال الإِْفْطَارِ مِنَ الصَّوْمِ :

ه – الدُّعَاءُ بَعْدَ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَبَعْدَ خَتْمِهِ

٦ – دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

٧ – الدُّعَاءُ عِنْدَ الْقِتَال فِي سَبِيل اللَّهِ

٨ – حَال اجْتِمَاعِ الْمُسْلِمِينَ فِي مَجَالِسِ الذِّكْرِ :

٩ – دُعَاءُ الْمُؤْمِنِ لأَِخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ

١٠ – دَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ وَعَلَيْهِ

١١ – دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُضْطَرِّ وَالْمَكْرُوبِ

١٢ – الدُّعَاءُ عِنْدَ نُزُول الْغَيْثِ

١٣ – دَعْوَةُ الْمَرِيضِ

١٤ – حَال أَوْلِيَاءِ اللَّهِ

١٥ – حَال الْمُجْتَهَدِ فِي الدُّعَاءِ إِذَا وَافَقَ اسْمَ اللَّهِ الأَْعْظَمَ
1. Doa diantara adzan dan Iqaamah dan setelahnya

  1. Doa dikala sujud
  2. Doa setelah shalat lima waktu
  3. Doa disaat menjalani puasa dan ketika berbuka
  4. Doa setelah membaca alQuran dan menghatamkannya
  5. Doanya orang bepergian
  6. Doa saat perang sabilillah
  7. Doa saat kaum muslimin berkumpul dalam sebuah majlis adz-dzikri
  8. Do’a seorang muslim terhadap saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya
  9. doa orang tua kepada anaknya
  10. Orang yang teraniaya, tertindas dan orang kesusahan
  11. Doa saat turun hujan
  12. Doa orang sakit
  13. Doa saat menjadi kekasih allah
  14. Doa saat ia bersungguh-sungguh, sebelum berdoa di dahului penyebutan asma-asma Allah yang Agung.

Almausuu’ah al-Fiqhiyyah 39/225-233.
Dan ketika kita berdoa dengan mantap belum juga diberi, maka jangan sampai putus asa, berkata Imam Ibnu Athoillah As Sakandary:
لا يكن تأخر أمد العطاء مع الإلحاح في الدعاء – موجبا ليأسك ؛ فهو ضمن لك الإجابة فيما يختاره لك لا فما تختار لنفسك وفي الوقت الذي يريد ، لا في الوقت الذي تريد .

Janganlah engkau putus asa karena tertundanya pemberian, padahal engkau telah mengulang-ulang doa. Allah menjamin pengabulan doa sesuai dengan apa yang Dia pilih untukmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri, dan pada saat yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau ingini.
Jadi tetap semangat dan terus berdoa, Tuhan tidak kesulitan menjadikan lombok berwarna hijau berubah menjadi merah, menjadikan bumi tanpa tiang, apalagi cuma mengabulkan doa-doa panjenengan.
Salam Takdzim

Ahmad Zain Bad.

Website : annur2.net

FB : facebook.com/annur2malang.

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK