Dahsyatnya Doa Arafah

dahsyatnya doa arafah, Dahsyatnya Doa Arafah, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

*ONE DAY ONE HADITH*

 

Diriwayatkan dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi SAW bersabda :

 

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 

“Do’a terbaik adalah do’a pada hari Arafah dan dzikir terbaik yang aku ucapkan dan diucapkan oleh nabi-nabi sebelumku adalah tiada tuhan selain Allah, yang maha esa, tiada sekutu baginya. Hanya milikNya kerajaan dan pujian. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.” [HR. Tirmidzi]

 

Catatan Alvers

Tanggal 9 Dzulhijjah lazimnya dikenal dengan hari arafah adalah hari yang sangat istimewa. Bukan hanya untuk jamaah haji saja yang mana saat itu adalah waktu mereka untuk wuquf di padang arafah namun hari arafah itu sendiri adalah spesial karena :

 

Pertama, Hari arafah adalah salah satu hari dalam bulan dzulhijjah yang mana ini termasuk dari asyhurul hurum (bulan-bulan mulia yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab) [QS at-Taubah :39],

 

Kedua, Hari arafah adalah salah satu hari dalam bulan haji yang disebut dengan Asyhurum Ma’lumat (Bulan yang dimaklumi yaitu Syawal, Dzul Qa’dah dan Dzulhijjah) [QS Al-Baqarah : 197]

 

Ketiga, Hari arafah adalah salah satu hari dari Al-Ayyam al-Ma’lumat [QS Al-Hajj : 28] Yakni Hari-hari yang diketahui yaitu 10 hari awal bulan Dzulhijjah sebagaimana pendapat Ibn Abbas RA [Tafsir Ibn Katsir]

 

Kempat, Hari arafah adalah salah satu hari dari “Layalin Asyr” [QS Al-Fajr : 2] Yakni Malam-malam yang sepuluh yaitu 10 hari awal bulan Dzulhijjah sebagaimana pendapat Ibn Abbas RA [Tafsir Jalalain]

 

Kelima, Hari arafah adalah salah satu hari dari “Ayyamal Asyr” yang disebut oleh Nabi SAW bahwa tidak ada satu amal kebaikan yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal kebaikan yang dilakukan pada “Ayyamal Asyr” yakni 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah). [HR Abu Daud]

 

Keenam, Hari Arafah adalah al-watr (ganjil) sedangkan asy-syaf’ adalah yaum ad-dzabhi (hari Idul kurban) sebagaimana pendapat Ibnu ‘Abbas RA [Tafsir At-Thabari] dalam Sumpah-Nya:

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

“dan (demi) yang genap dan yang ganjil” [QS. Al Fajr: 3].

 

Ketujuh, Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka. Rasul SAW bersabda :

 

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ

 

“Tiada hari yang mana Allah lebih banyak membebaskan seseorang dari neraka melebihi hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu membanggakan mereka pada para malaikat” [HR Muslim]

 

Kedelapan, Puasa pada hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun. Dari Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda,

 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ

 

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.” [HR. Muslim]

Ibnu Abbas RA berkata :

وهذه بشرى بحياة سنة مستقبلة لمن صامه، إذ هو صلى الله عليه وسلم بشر بكفارتها، فدل لصائمه على الحياة فيها، إذ هو صلى الله عليه وسلم لا ينطق عن الهوى إن هو إلا وحي يوحى.

 

“Hal ini adalah kabar gembira bahwa orang yang berpuasa hari arafah akan mendapatkan usia setahun ke depan karena Nabi SAW telah memberi kabar gembira akan menghapus dosa setahun ke depan, maka hal ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa akan hidup setahun ke depan karena Nabi SAW tidak akan berkata dari sumber hawa nafsu, tiada lain apa yang beliau sampaikan melaikan wahyu.” [I’anatut Thalibin]

 

Tahun ini terjadi perbedaan tanggal antara kita dan arab saudi sehingga sebagian menjadi bingung apakah puasa arafah kita mengikuti wukuf (tanggal 20 Agustus 2018) ataukah mengikuti rukyat pemerintah (21 agustus 2018). Ketahuilah alvers bahwa dalam redaksi hadits disebutkan :

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّة…

 

“Rasulullah berpuasa pada 9 hari awal Dzulhijjah (1-9)” [HR Ahmad]

 

ini artinya Rasul berpuasa mulai tanggal 1 dzulhijjah hingga hari ke 9 yang dikenal sebagai hari arafah sehingga penetapan arafah adalah berdasarkan rukyat awal bulan bukan berdasarkan wukufnya jamaah haji.

 

Kesembilan, Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama dan nikmat. Suatu ketika ada seorang Yahudi berkata kepada ‘Umar :

 

“Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut turun di kalangan orang Yahudi, niscaya kami akan menjadikannya sebagai hari raya.” ‘Umar lantas bertanya: “Ayat apakah itu?”. Ia menjawab,

 

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا

 

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian.” [QS Al-Maidah : 3]

 

Umar berkata, “Kami telah mengetahui hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi SAW. Saat itu Beliau berdiri di padang arafah pada hari Jum’at.” [HR. Bukhari – Muslim]

 

Kesepuluh, Hari Arafah adalah hari raya. Ibnu Abbas berkata :

فإنها نزلت في يوم عيدين اثنين : في يوم جمعة ، يوم عرفة

 

“Sesungguhnya QS Al-Maidah : 3 tersebut turun pada dua hari raya yaitu hari Jum’at dan hari Arafah.” [Tafsir Dzurrul Mantsur]

Begitu pula Umar RA berkata :

وكلاهما بحمد الله لنا عيدٌ

“Keduanya (hari Jum’at dan hari Arafah) -alhamdulillah- adalah hari raya bagi kami.” [Tafsir At-Thabari]

Ya, hari Arafah adalah hari raya bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja sehingga Abu Hurairah berkata :

 

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ ، رَوَاهُ أَحْمَدُ

 

“Rasul SAW melarang puasa arafah di arafah” [HR Ahmad]

Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa sebagaimana keterangan hadits riwayat Muslim diatas.

Kiranya kedahsyatan inilah yang menjadikan do’a pada hari Arafah dinobatkan sebagai do’a terbaik. al-Baji al-Maliki (403-474 H) mengatakan : “Maksud do’a terbaik adalah paling banyak berkahnya, paling besar pahalanya dan paling berpeluang dikabulkan”. [Al-Muntaqa Syarah Muwattha’]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mengisi hari ini dengan amalan terbaik dan doa terindah, semoga diijabah.

Salam Satu Hadits,
DR. H. Fathul Bari,M.Ag
Pesantren wisata
ANNUR 2 BULULAWANG
Malang, Ind

Sekolah, diniyah, Perbankan, ATM dan klinik bpjs bahkan area wisata seperti flyng fox, kolam terapi, rumah pohon dll. Semua berada dalam lokasi pondok pesantren. Ayo mondok! Nggak mondok Nggak keren!_

 

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK