Rumus Sukses

sukses, Rumus Sukses, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Lentara Hati

 

Usahausaha dan usaha satu kata yang paling fasih dilafalkan oleh seorang motivator yang mencoba memantik api semangat para kliennya supaya mampu memperoleh hasil yang sempurna dari segala pekerjaan klien tersebut.

 

Usaha adalah bentuk proses pengerjaan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersungguh-sungguh.Dalam setiap pekerjaan ataupun perbuatan manusia yang berhasil pastilah terdapat usaha didalamnya.

 

ألأجر بقدر التعب   balasan sesuai dengan kepayahannya (usahanya).
Bagai menebar jala di lautan yang apabila semakin besar jala yang digunakan, maka semakin banyak pula ikan yang didapat, begitu juga dengan usaha, semakin besar usaha yang kita lakukan dalam sebuah pekerjaan, maka akan semakin banyak pula hasil yang diperoleh dari pekerjaan tersebut.
Perintah usaha dalam bekerja tersirat dalam Al Qur’an suratAl jumu’ah ayat 10 yang berbunyi:

 

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ( سورة الجمعة 10

 

Artinya : Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( QS. Al-Jumu’ah 10 )

 

Usaha seseorang untuk memperoleh apa yang dikehendakinya atau yang sering disebut dengan ikhtiar, merupakan sebuah kunci sukses dan keberhasilan, karena tak mungkin keberhasilan dan kesuksesan diraih dengan hanya berdiam diri menunggu jalannya takdir dari Sang pencipta.

 

Oleh karena itu usaha atau ikhtiar yang dilakukan dalam setiap pekerjaan kita sangat berpengaruh dalam hasil yang ingin diperoleh. Tidak mungkin Allah serta merta memberikan apa yang kita inginkan dari sebuah pekerjaan yang sedang kita lakukan dengan tanpa ada usaha dari kita.

 

Tatapi bukan berarti segala bentuk usaha diperbolehkan untuk mencapai kesuksesan, dan tentunya usaha yang diwarnai dengan tindakan negatif tidak dibenarkan dalam pencapaian tersebut.

 

Ikhtiar memegang peranan penting dalam segala pekerjaan kita, namun perlu disadari, tidak hanya usaha yang keras saja yang menjadikan sebuah pekerjaan menjadi sukses, perlu adanya sebuah bantuan ghoib yang menjadikannya labih sempurna, dan bantuan nghoib itu adalah sebuah Doa.

 

Doa merupakan sebuah senjata yang paling ampuh yang dimiliki oleh seorang muslim, bahkan dikatakan dalam kitab Ta’limul muta’allim, bahwa doa seorang yang beriman mampu mengubah takdir.

 

Maka tak salahlah bila ada sebuah pribahasa “usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha itu bohong”, ikhtiar dan doa memang dua buah perkara yang tidak bisa dipisahkan dalam mencapai sebuah keberhasilan. Bila menginginkan sebuah contoh kongkrit dalam pengaplikasian ikhtiar dan doa, maka berdirinya Pondok Pesantren An Nur II, merupakan bukti nyata dan kongkrit sebuah usaha yang keras yang diiringi doa seorang hamba pada sang pencipta.

 

Tidaklah mungkin Pesantren yang baru berumur jagung ini dapat menampung ribuan santri di dalamnya, tanpa usaha keras dari pengasuh serta khodam-khodamnya, tidaklah mungkin Pondok yang semula berdinding anyaman bambu yang berukuran beberapa meter saja, kini dapat tumbuh dan berkembang menjadi sebuah istana terindah bagi para pemburu ilmu yang berdiri kokoh di tanah selebar + 15 hektar ini, tanpa alunan doa yang dilantunkan setiap malam oleh Pengasuh.

 

Maka tidaklah heran apabila dikatakan Pondok Pesantren An Nur II merupakan jajaran 10 Pondok terbaik seluruh Nusantara, karena memang dalam sejarah berdirinyapun dilakukan dengan kerja keras serta iringan doa dari pengasuh, pengurus dan juga para santrinya.

 

Usaha keras sudah menjadi makanan sehari-hari, doapun seolah-olah menjadi lagu wajib di setiap doa selesai sholat malam, akan tetapi dalam pekerjaan yang kita jalani masih belum membuahkan hasil, maka hal terakhir yang paling tepat untuk kita jalani adalah Tawakal, tawakal adalah Sikap berserah diri kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin. tawakal berasal dari bahasa arab    at tawakkul yang di ambil dari lafad wakala, artinya menyerahkan, mempercayai, atau mewakilkan, bersandar kepada dinding.

 

Jadi pengertian tawakal secara istilah adalah rasa pasrah hamba kepada allah swt yang di sertai dengan segala daya dan upaya mematuhi, setia dalam menunaikan segala pertintah-Nya. Orang yang mempunyai  sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu didapatkan atas izin dan kehendak Allah.

 

Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan Allah pastilah yang terbaik.

 

Setiap manusia di dunia ini pasti menginginkan keberhasilan dalam setiap pekerjaannya. dan dari penjabaran yang telah kami sampaikan diatas dapat diambil sebuah rumusan tepat dalam mencapai keberhasilan yaitu, berusaha semaksimal mungkin yang dibarengi dengan doa dan setelah dua perkara tersebut telah terlaksana dengan baik maka yang terakhir adalah tawakal pasrah terhadap yang kuasa.

 

Semoga yang kami paparkan di atas tadi dapat menjadikan setiap pekerjaan yang kita jalani lebih baik dan lebih berpengaruh positif dari yang sebelumnya, dan semoga ridho Allah dan ma’unahNya selalu menyertai kita.. amin..

والله اعلم..

 

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK