KORBAN CRANE MEKKAH MATI SYAHID

korban crane, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Kami keluarga besar PP ANNUR 2 turut berbela sungkawa, berduka cita atas tragedi robohnya crane di masjidil haram. Semoga para korban meninggal mendapatkan pahala syahid dan korban luka luka segera diberi kesembuhan dan kesabaran oleh Allah swt.

Berbicara mati syahid alvers, Imam Nawawiy dalam kitab Syarah Shahih Muslim : syahiid itu ada tiga macam.

Pertama, syahid dunia dan akherat; yaitu, orang yang gugur di dalam peperangan melawan kaum kafir disebabkan karena terbunuh. Orang semacam ini dihukumi sebagai syuhada’ yang akan memperoleh pahala di akherat dan dihukumi syahid dunia, yakni jenazahnya tidak dimandikan dan disholatkan. Ia dikuburkan bersama dengan pakaian dan darah yang melekat di badannya.

Kedua, syahid akherat, yakni orang yang mendapat pahala di akherat, akan tetapi tidak dihukumi syahid di kehidupan dunia. Mereka adalah meninggal dunia karena sakit perut, penyakit thaun, orang yang tertimpa bangunan atau tembok, orang yang terbunuh karena mempertahankan harta, dan orang-orang yang telah disebutkan di dalam hadits shahih dengan sebutan syahid. Orang-orang semacam ini, jenazahnya wajib dimandikan dan disholatkan. Mereka mendapatkan pahala syahid di akherat, hanya saja tidak sama dengan pahala orang yang mati syahid jenis pertama.

Menurut Ibnu al-Tiin, kematian model seperti ini alvers telah ditetapkan Allah sebagai keutamaan bagi umat Muhammad saw. Sebab, Allah swt akan mengampuni dosa-dosa mereka dan menambah pahala mereka hingga mencapai martabat syahid.

Diantara hadits mengenai syahid adalah sbb;

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهٍ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللِه صَلَّى اللهُ عَلََيْهِ وَسَلَّمَ : الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ : المَطْعُوْنُ، وَالمَبْطُوْنُ، وَالغَرِيْقُ، وَصَاحِبُ الهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللَِّه . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Alvers, Orang yang mati syahid itu ada lima macam, yaitu orang yang mati karena
1. wabah penyakit,
2. penyakit perut,
3. tenggelam,
3. tertimpa reruntuhan, dan
5. syahid dalam peperangan fi-sabilillah.
(Muttafaq ‘alaih)

Khusus untuk orang yang meninggal tatkala ihram maka ada perlakuan khusus sebagaimana keterangan Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma ; Ketika sedang wukuf di Arafah, tiba-tiba ada orang yang jatuh dari kendaraannya dan patah tulang lehernya. Lalu Rasulullah saw memerintahkan,

اغْسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ، وَكَفِّنُوهُ فِي ثَوْبَيْنِ، وَلاَ تُحَنِّطُوهُ، وَلاَ تُخَمِّرُوا رَأْسَهُ، فَإِنَّهُ يُبْعَثُ يَوْمَ القِيَامَةِ مُلَبِّيًا

Mandikan dia dengan air dicampur daun bidara, kafani dia dengan dua lapis kain (yang dia kenakan untuk ihram), jangan diberi minyak wangi, dan jangan ditutup kepalanya, karena dia akan dibangkitkan pada hari kiamat sambil membaca talbiyah. (HR. Bukhari 1265 dan Muslim 1206)

Ketiga, syahid dunia saja; yakni orang yang mengambil dengan sembunyi-sembunyi harta ghanimah, atau melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bisa menafikan sebutan jihad. Jika orang ini gugur di medan perang melawan orang kafir, maka ia dihukumi syahid di dunia, sehingga tidak wajib dimandikan dan disholatkan . Akan tetapi, ia tidak mendapatkan pahala yang sempurna di akherat.

Walhasil alvers, korban jamaah haji yang tertinpa crane masuk kategori kedua yaitu syahid akhirat. Mereka tetap dimandikan dan disholatkan sebagaimana biasa namun khusus yg lagi berihram maka dikubur dengan kepala terbuka layaknya sedang berihram.

Wallahu A’lam

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK