Genggam Ilmu & Teknologi

ilmu dan teknologi, Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo

Tidak terasa zaman sudah bergulir begitu cepat hingga membuat sebagian orang yang menjalaninya pun tidak sanggup untuk mengikutinya, dan pada akhirnya satu persatu dari mereka tersingkir dari kehidupan ini. memang kejam, tapi inilah yang disebut dengan seleksi yang dinamai hukum alam, tidak akan ada yang mampu menolaknya maupun menghindarinya. Seiring dengan berjalannya waktu manusia mulai mempersiapkan dirinya untuk bisa melewati seleksi tersebut dengan berusaha untuk beradaptasi, menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang mereka jalani. Penguasaan teknologi adalah salah satu bentuk adaptasi manusia serta merupakan senjata yang bisa digunakan untuk menghadapi tantangan zaman saat ini. Tentu dalam menguasai teknologi tidaksemudah membalikkan tangan, perlu adanya sebuah ilmu yang harus dipelajari. Tanpa adanya ilmu manusia akan terpontang-panting melewati derasnya arus globalisasi pada era Milinium ini.

Masih ingatkah tentang hadist Rasulullah SAW. Yang berbunyi :

طلب العلم فريضة على كل مسلم

Artinya: mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim

Jika kita mulai berpikir lebih jauh tentang hadist diatas, maka kita akan merasakan betapa absolutnya agama islam, yang mampu memproyeksikan kebutuhan umatnya untuk menjalani kehidupannya di Dunia dengan mewajibkan semua umat islam untuk mencari ilmu. Tetapi apabila kita meninjau pada zaman sekarang, pewajiban umat islam untuk mencari itupun kadang tak mampu menjadikan seorang muslim menjadi yang terdepan dalam penguasaan teknologi ataupun pengembangan teknologi menjadi sebuah produk, dan ironisnya ilmuwan dari lain agamalah yang mampu menguasai teknologi tersebut. Lantas dimanakah para ilmuawan muslim kita??. Apakah mereka sedang berada di perpustakaan dengan buku dan pulpen di tangan mereka, atau mungkin mereka berada di sebuah warung internet dengan keybord serta mouse sambil senyum-senyum sendiri didepan layar monitor?.

Sebenarnya jika ummat islam mau menelaah lebih jauh tentang ilmu pengetahuan, mereka akan mengetahui suatu fakta yang tidak mungkin terbantahkan, yaitu bahwasanya kitab suci yang mereka jadikan sebagai pedoman hidup adalah sumberdari segala ilmu pengetahuan, betapa tidak, banyak sudah hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dipaparkan dengan begitu mengesankan oleh ayat-ayat suci Al-Qur’an. tentu Hal ini menjadi sebuah keuntungan bagi ummat islam yang berkeingan untuk menggegam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Apabila menengok pada sejarah, Islam pernah berjaya di bidang IPTEK (ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sekitar abad VIII sampai dengan abad XIII. Tradisi keilmuan umat Islam dipelopori oleh Al-Kindi (filosof penggerak dan pengembang ilmu pengetahuan) yang mengatakan bahwa Islam itu dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi dari manapun sumbernya, asalkan tidak bertenangan dengan akidah dan syariat. Hal ini sejalan dengan hadits nabi yang berbunyi :

اطلبوا العلم ولو بالصين

Artinya: Carilah ilmu kamu sekalian meskipun sampai ke negeri china.

Padahal kita tahu bahwasanya Negara China merupakan negara non muslim, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada batasan tempat serta pada siapa kita belajar untuk Umat islam dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

Patut kita ketahui, secara tidak langsung, para kaum Nasrani dan Yahudi mengubah pola perang mereka untuk menghadapi kaum muslim, karena mereka menyadari bahwa dengan mengangkat senjata, mereka tidak akan mampu meraih kemenangan melawan kaum muslim, oleh karena itu mereka meninggalkan pola perang dari fisik menjadi pola perang pemikiran. Melalui teknologi, saluran komunikasi dan informasi, perang itu terjadi. Lihat saja berbagai situs di internet yang terkadang kita tidak ketahui sumbernya, benar atau salah, baik atau buruk, telah menjadi saluran strategi perang pemikiran yang sangat efektif. pada kenyataannya, tidak sedikit situs-situs jaringan seperti Friendster dan lainnya, menjadi rutinitas dan hal yang utama bagi setiap remaja untuk mencari teman, berkomunikasi dan juga bersosialisasi. Dan hal inilah yang menjadikan mereka buta segalanya. bila kita tidak cerdik menyikapi perkembangan teknologi dan informasi ini, kita bisa terseret bahkan menjadi budak teknologi. Tidak sedikit terjadi, waktu sholat dan ibadah lainnya terbuang sia-sia karena pengaruh negatif ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bila manusia telah jauh dari Iman pada Tuhannya, ilmu yang ia miliki tidak akan memberi manfaat, malah dapat menjadi penghambat atau menimbulkan kerusakan.

Oleh sebab itu sebagai insan cendikia yang bernafaskan islam, sudah selayaknya dalam menuntut ilmu dan mengikuti perkembangan teknologi, hendaknya juga dilandasi oleh iman. Tidak hanya untuk mengangkat lagi derajat umat islam, tetapi juga dapat memanfaatkan saluran informasi dan teknologi itu untuk menghadapi perlawanan terselubung kaum Nasrani dan Yahudi. Sudah seharusnya kaum muslimin mengendalikan teknologi untuk kebaikan bukan menjadi budak teknologi.

والله اعلم…

 

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan”.

(Bediuzzaman Said Nursi)

 

 

Klink Agama:

DILEMA NAJIS YANG MENYEBAR

Ketika terdapat air kencing di masjid belum disucikan tapi sudah dilewati orang-orang yang telah berwudhu, apakah wajib membasuh tempat air kencing tersebut dan tempat-tempat yang dilalui orang-orang yang lewat tadi??

 

Jawaban: Yang wajib dibasuh adalah tempat yang terkena kencing itu saja

REFERENSI:

بغية المسترشدين – (ج 1 / ص 33)

قطرات بول متفرقات وقعت بمسجد ، ومر الناس في المحل مع ترطب أرجلهم ، لم يجب إلا غسل محل البول فقط ، لا كل المحل للشك في تنجسه ، إذ يحتمل مرور المتوضئين على النجاسة وعلى الموضع الطاهر ، والقاعدة أننا لا ننجس بالشك

  • Telah dibuka pendaftaran Ziaroh Rosul (Umroh) Ramadhan Bersama pengasuh Pondok Pesantren Annur 2. Info lbih lanjut bisa langsung menuju Kantor Pusat Annur 2.
  • Penerimaan santri baru Pondok Pesantren Annur 2 Al Murtadlo telah dibuka, untuk informasi lebih lanjut bisa langsung menuju kantor pusat Pondok Pesantren Annur 2 .

 

 

 

*Buletin Al-murtadlo edisi 473, oleh : M.B. Alkavi

Home
PSB
Search
Galeri
KONTAK